Oleh: Dr. H. Rohmat Sarman, S.E., M.Si.
Ketika kita berbicara tentang pembangunan desa atau komunitas, digitalisasi sering kali dibahas dalam konteks teknologi—aplikasi, internet, e-commerce. Namun dalam pengalaman saya menyusun Model Manajemen Kewirausahaan Komunitas (MKK), justru warga itu sendiri yang menjadi inti transformasi digital. Teknologi hanyalah alat; yang terpenting adalah bagaimana warga mengubah cara berpikir, berkomunikasi, dan bergerak secara kolektif melalui medium digital.
Transformasi digital warga bukan tentang kecepatan koneksi, tetapi tentang perubahan relasi sosial dalam ruang digital. Dalam model MKK, digitalisasi difungsikan sebagai ruang publik baru yang memperluas partisipasi, memperkuat solidaritas, dan mempercepat konsolidasi warga untuk bertindak.
📲 Dari Karawang Info: Facebook sebagai Forum Komunitas
Contoh paling nyata ada pada Karawang Info, grup Facebook yang awalnya berfungsi sebagai media berbagi informasi warga. Namun seiring waktu, ia bertransformasi menjadi gerakan sosial digital:
- Mencari korban hilang;
- Mendistribusikan bantuan bencana;
- Mengangkat isu sosial secara viral;
- Menekan respons instansi publik;
- Mempromosikan UMKM lokal secara kolektif.
Warga menjadi kurator informasi, penyampai kritik, penyedia solusi. Peran ini tumbuh tanpa fasilitator eksternal.
📻 Dari NH FM ke Radio Streaming
Transformasi digital juga dialami oleh Radio Komunitas NH FM Karawang, yang mulai menjangkau pendengar via siaran streaming. Forum siar warga kini meluas hingga ke diaspora Karawang yang ada di kota lain, bahkan luar negeri. Diskusi daring, siaran langsung forum warga, hingga kolaborasi lintas desa menjadi mungkin berkat adaptasi teknologi yang tetap berbasis nilai.
🌐 Apa yang Dimaksud Transformasi Digital Warga?
Dalam Model MKK, transformasi digital warga mencakup:
- Kontrol atas wacana: Warga menjadi produsen konten, bukan hanya penerima informasi.
- Organisasi sosial daring: Forum warga bisa berlangsung via WhatsApp, Facebook, atau live streaming.
- Digitalisasi nilai lokal: Kearifan lokal tidak lenyap, justru dipromosikan dalam bentuk baru (video, infografis, siaran daring).
- Infrastruktur partisipasi real-time: Penggalangan ide, pemungutan suara, bahkan musyawarah bisa berlangsung daring.
🧩 Tantangan dan Strategi
Transformasi digital tidak bebas risiko. Ada tantangan seperti hoaks, polarisasi, hingga manipulasi algoritma. Karena itu, dalam Model MKK, digitalisasi harus diimbangi dengan literasi sosial dan etika warga. Media digital harus menjadi alat pemberdayaan, bukan perpecahan.
📘 MKK: Digitalisasi sebagai Ruang Ekspansi Gerakan
Dalam buku Model Manajemen Kewirausahaan Komunitas yang akan segera terbit, saya menempatkan digitalisasi warga sebagai babak baru demokratisasi pembangunan. Ini bukan tentang kecanggihan alat, tetapi keberdayaan warga menggunakannya untuk membangun nilai, jejaring, dan gerakan.
🌐 Transformasi digital warga bukan tren teknologi—ia adalah perluasan ruang perjuangan sosial.
📘 Buku Model MKK akan merekam kisah warga yang membalikkan media sosial menjadi alat perubahan nyata.
Hubungi Kami