Digitalisasi adalah Keharusan, Bukan Sekadar Tren

Di tengah era revolusi industri 4.0 yang kini bertransisi menuju society 5.0, digitalisasi tidak lagi menjadi pilihan, melainkan keharusan. Setiap institusi—baik bisnis, pendidikan, maupun layanan publik—dituntut untuk menyesuaikan diri dengan arus perubahan digital yang cepat dan disruptif.

Digitalisasi bukan sekadar mengadopsi teknologi, tetapi menyangkut perubahan cara berpikir, bekerja, dan melayani. Mereka yang lambat berubah akan tertinggal. Mereka yang cepat beradaptasi akan memimpin.


🔍 Contoh Penerapan Digitalisasi yang Relevan

🚆 PT Kereta Api Indonesia (KAI)

Transformasi digital KAI terlihat nyata lewat:

  • Pemesanan tiket online melalui KAI Access dan platform mitra e-commerce
  • E-boarding pass berbasis QR code yang mempercepat check-in
  • Integrasi data operasional untuk memantau perjalanan secara real-time

Langkah ini membuat pengalaman pelanggan lebih cepat, nyaman, dan efisien.

🧴 Unilever Indonesia

Sebagai perusahaan global, Unilever Indonesia menerapkan digitalisasi dalam berbagai lini:

  • Supply chain digital menggunakan AI dan IoT untuk efisiensi produksi dan distribusi
  • Pemasaran berbasis data untuk kampanye iklan yang lebih personal dan adaptif
  • Otomatisasi proses internal untuk pengambilan keputusan lebih cepat

Hasilnya: efisiensi meningkat, inovasi bertumbuh, dan konsumen lebih terhubung.

🎓 Universitas Pasundan (Unpas)

Unpas memimpin digitalisasi di lingkungan pendidikan tinggi dengan:

  • Pengembangan SITU 2.0 (Sistem Informasi Terintegrasi UNPAS) untuk layanan akademik dan administratif daring
  • Integrasi dengan SEVIMA Cloud System, memungkinkan pelaporan, keuangan, dan pengelolaan data secara real-time
  • Pemanfaatan dashboard analitik untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data

Transformasi ini meningkatkan transparansi, efisiensi, dan adaptabilitas kampus terhadap tuntutan zaman.


📌 Peran Prodi Bisnis Digital dalam Akselerasi Digitalisasi

“Bisnis Digital bukan sekadar prodi kekinian. Ia adalah jawaban atas kebutuhan SDM di era transformasi digital.”

Dalam ekosistem ini, Program Studi Bisnis Digital hadir sebagai penggerak utama transformasi. Lulusan prodi ini dibekali kemampuan manajerial sekaligus teknis—sebuah kombinasi penting untuk mendukung digitalisasi di berbagai sektor.

Peran strategisnya meliputi:

  • Mencetak talenta hybrid: paham bisnis, mahir teknologi
  • Membantu organisasi membangun model bisnis digital yang inovatif dan adaptif
  • Mendorong transformasi UMKM dan institusi pendidikan lewat adopsi teknologi digital
  • Membangun budaya kerja berbasis data dan kolaborasi digital

Dengan kapabilitas tersebut, prodi ini tidak hanya menjawab kebutuhan dunia kerja, tapi juga ikut mendorong kemajuan bangsa di era digital.


✅ Siapa yang Tidak Berubah Akan Tertinggal

Digitalisasi adalah fondasi masa depan. Tiga entitas—PT KAI, Unilever, dan Unpas—menunjukkan bahwa transformasi digital yang dilakukan secara terencana membawa dampak nyata: lebih efisien, lebih cepat, lebih adaptif.

Saatnya kita semua ikut bergerak. Karena di era ini, yang tidak berubah bukan hanya tertinggal—tetapi bisa hilang dari peta persaingan.


 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *