Lisaanul Ḥāl Abṣaḥu Min Lisaanil Maqāl: Makna, Hikmah, dan Relevansinya dalam Manajemen Kewirausahaan Komunitas

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar pepatah “tindakan lebih berarti daripada kata-kata.” Ungkapan serupa sudah lama hidup dalam tradisi bahasa Arab, yaitu لسان الحال أبلغ من لسان المقال (lisaanul ḥāl abṣaḥu min lisaanil maqāl) yang berarti “bahasa keadaan lebih fasih daripada bahasa ucapan.”

Pesan ini mengingatkan kita bahwa apa yang kita lakukan sering kali lebih berbicara daripada apa yang kita katakan. Dalam konteks manajemen kewirausahaan komunitas, filosofi ini sangat relevan karena keberhasilan komunitas tidak hanya ditentukan oleh visi dan misi, tetapi oleh aksi nyata yang dilakukan setiap anggota dan pemimpinnya.


Makna dan Asal Usul Ungkapan

  • Lisaanul ḥāl: “bahasa keadaan” (pesan yang disampaikan melalui tindakan dan kondisi).
  • Lisaanil maqāl: “bahasa ucapan” (kata-kata yang diucapkan).

✅ Ungkapan ini bukan hadits dan bukan ayat Al-Qur’an.
✅ Ini adalah mahfudzat (kata mutiara) yang digunakan ulama untuk menekankan bahwa keteladanan lebih kuat daripada perkataan.


Kaitannya dengan Manajemen Kewirausahaan Komunitas

Dalam teori manajemen kewirausahaan komunitas, ada nilai besar yang bisa diambil dari pepatah ini. Pemimpin komunitas, anggota, hingga stakeholder eksternal bisa belajar bahwa:

  • Teladan nyata menciptakan inspirasi.
  • Perbuatan yang konsisten membangun reputasi.
  • Aksi kolektif lebih bernilai daripada teori.

📊 Tabel Perbandingan Lisaanul Ḥāl vs Lisaanil Maqāl dalam Manajemen Komunitas

Aspek Lisaanul Ḥāl (Bahasa Keadaan) Lisaanil Maqāl (Bahasa Ucapan)
Bentuk Komunikasi Tindakan nyata, perilaku sehari-hari, contoh langsung. Kata-kata, slogan, visi-misi, dan janji.
Dampak pada Komunitas Menginspirasi anggota karena bisa dilihat dan ditiru. Memberi motivasi, tapi sering cepat dilupakan.
Kepercayaan Publik Dibangun dari reputasi nyata dan konsistensi tindakan. Bisa runtuh jika tidak didukung perbuatan.
Contoh dalam Kewirausahaan Pemimpin ikut memasarkan produk, mentoring langsung di lapangan. Pemimpin hanya berbicara di seminar atau memberikan teori.
Keberlanjutan Lebih tahan lama karena aksi meninggalkan jejak nyata. Sementara, butuh dukungan tindakan agar dipercaya.

Mengapa Komunitas Wirausaha Harus Mengutamakan Lisaanul Ḥāl?

1. Untuk membangun kepercayaan: Anggota komunitas dan masyarakat akan percaya pada pemimpin atau program jika melihat bukti nyata.
2. Untuk menciptakan inspirasi: Teladan nyata lebih menggerakkan daripada pidato panjang.
3. Untuk memperkuat identitas komunitas: Tindakan kolektif menjadi “brand” komunitas di mata publik.
4. Untuk memastikan keberlanjutan: Komunitas yang hanya mengandalkan kata-kata mudah kehilangan pengaruh, sementara komunitas yang bekerja nyata akan bertahan.


Kesimpulan

Ungkapan Arab lisaanul ḥāl abṣaḥu min lisaanil maqāl mengingatkan kita bahwa:
👉 Bahasa perbuatan lebih fasih daripada bahasa ucapan.

💡 Dalam manajemen kewirausahaan komunitas, prinsip ini bisa menjadi fondasi emas:

  • Pemimpin menjadi teladan dengan turun langsung bekerja.
  • Komunitas membangun reputasi lewat aksi nyata, bukan janji.
  • Program pemberdayaan dilakukan melalui pendampingan lapangan, bukan hanya teori.

Dengan menghidupkan filosofi ini, komunitas wirausaha akan tumbuh kuat, dipercaya, dan benar-benar membawa dampak nyata bagi anggotanya maupun masyarakat luas.

2 Comments

  1. Breckelle

    Mantap pa haji, lumayan kuliah gratis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *